Wednesday 27 July 2016

Mengapa mentri Jonan dan Anis Baswedan di ganti...?

Jika ditambah Sri Mulyani, total Menko dan Menteri di Kabinet Pakdhe ada 8 orang. 
Pertanda apakah gerangan? 
Kepercayaan pada sosok wanita menjadi pembantu kinerja pemerintahan pakdhe Jokowi semakin meningkat. Tapi bukan berarti kepercayaan Presiden Jokowi kepada sosok pria menurun. 
Bagaimana Jonan yang moncer di KAI ternyata “blunder” 
Di Dephub. Sudirman Said yang “Heroik” mengungkap kasus Papa Minta Saham ternyata banyak “bermain mata”. Loyalitasnya lebih kongkrit ke  JK.
Menkeu Bambang-pun 11-12 dengannya.
Mendiknas Anis yang sosoknya begitu simpatik, terbukti “keteter” mengurusi masalah hal hal tehnis Pendidikan. 
Sementara sosok menteri lain : Yuddy, Lembong, Marwan, Saleh Husein tak cukup tenaga mengejar gaya berlari Jokowi. Kalaupun Rizal tergeser barangkali hanya masalah moril. Jurus “Kepret Rajawali” terbukti hanya ampuh di wacana, tak mempan membongkar substansi masalahnya. Butuh seseorang dengan jurus “garang merayap” daripada bidik sana tembak sini yang cenderung gaduh.
Namun dari kesemuanya tak ada yang lebih surprise daripada kepulangan Mbak Sri ke kampung halaman. Sosok Jenius Ekonomi yang sempat ditumbalkan oleh sang mantan, kini kembali menata brangkas negara yang morat marit tak kunjung rapi. Sosok wanita yang tepat menjadi Bendahara Negara, tidak pelit tapi juga tidak boros. Lalu bagaimana dengan kabar 2 menteri wanita yang hingga detik ini tak kunjung “tersentuh”. Sebagai muslim yang taat, Jokowi begitu menghormatinya. “Menyentuh” mbak Puan dan Rini yang bukan muhrim hukumnya haram.
Postingan ini sekedar refleksi situasi, bukan referensi apalagi penetrasi. Bagaimana Jokowi Style men-sikapi isu”kudeta merayap” hingga rengekan Partai meminta jatah kue. Kebijakan yang terjadi hari ini hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu. Mereka yang ahli menganalisa dan menggoreng isu sesungguhnya cuma baper. Sama seperti saya. Terima kasih
Meski di kecam oleh amnesti International, tapi Presiden Joko Widodo tetap koppig. Hukuman mati untuk pengedar dan bandar narkoba jalan terus.
"Sementara menurut, Suhendro Putro, Koordinator Pemulasaraan jenazah GKJ Cilacap mengatakan jika pihaknya sudah diminta oleh Polres Cilacap untuk memandikan jenazah terpidana mati setelah dilakukan eksekusi, untuk memandikan jenazah, Suhendro menyiapkan tim yang terdiri dari 6 orang. Dia juga menjelaskan semua peti mati sudah disiapkan oleh Polres Cilacap, semuanya ada sekitar 16 peti mati. "
Di satu sisi ada pengacara Indonesia yang pernah pengin nyapres tapi gak ada yang mengusung, sedang berusaha mati-matian membela warga asing terpidana narkoba asal Senegal, dengan mengajukan grasi, menjelang eksekusi mati atas dirinya. Dia meminta supaya Presiden Jokowi mengampuni klientnya itu.